Skip to main content

Teknik Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan yang Efekti dan Tepat

Asap sudah mulai menyesakan semua Orang dari anak-anak sampai orang dewasa,saya sebai fire fighter sudah maksimal memadamkan api diarea yang menjadi tanggung jawab saya. tetapi api ada dimana2 dan keinginan untuk memadamkan ada dari setiap orang yang merasakan kekesalan dari kebakaran ini cukup banyak, baik karena perintah komandan atau karena lahan yang terancam, tapi ada beberapah yang membuat mereka tidak bisa berbuat apa
1. Pengetahuan untuk memadamkan, 2.Peralatan untuk memadamkan dan 3. kemana mereka bergabung untuk ikut memadamkan.

Salah satu hal baik dari kejadian ini adanya kolaborasi antara POLRI dan perusahaan maka diadakanya Pelatihan Dasar Pemadaman Kebakaran Lahan dan Hutan Kerjasama PT.RAPP dan POLRES PELALAWAN 8-9 September 2015 di BPPUT. ada hal yang saya dapat bahwa

1. Semakin banyak orang tahu banyak mengenai kebakaran hutan dan lahan semakin baik.
2. Setiap orang harus bertanggun jawab terhadap terjadinya kebakaran yang terjadi di areanya.
3.Setiap orang harus tahu cara yang tepat dengan memaksimalkan apa yang dimiliki dalam melakukan pemadaman kebakaran sehingga luasan dapat di kurangi dan effeknya dapat di minimalkan.

Ya.. memang pencegahan lebih baik dari pada memadamkan, namun apabila terjadi maka pemadaman harus dilakukan dengan Tepat,Cepat,dan Api Padam.(bukan hanya kegiatan pemadaman, publikasi dan pulang) besoknya api menyala kembali dan malah semakin luas.

untuk itu akan kita share bagaimana cara menghadapi kebakaran hutan dan lahan,memang tidak mudah tetapi apabila kita ada keinginan agar kebakaran hutan dan lahan,dapat di padamkan dengan cepat dan tepat maka hal ini harus dilakukan langkah ini.

Lankang pertama :
1. Size Up : Melakukan kegiatan indetifikasi area terbakar dengan mengelilingi area terbakar dengan tujuan untuk mengetahuai :
     1. Kepala Api      2. Sumber Air     3.Prioritas pemadaman     4.Jalur evakusasi dan jalur aman untuk pemadam 
     5.Menentukan taktik dan teknik yang akan kita gunakan dalam kegiatan pemadaman.

nah hal ini yang paling penting dalam kegiatan pemadaman apalagi area yang terbakar belum kita kenal,dan luasan area lebih dari 5 ha. jadi hukumnya WAJIB, apabila hal ini tidak dilakukan maka kita bisa nilai bahwa kegiatan pemadaman TIDAK EFEKTIF
kerena hal ini sangat penting dalam melakukan kegitan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

dari hasil Size Up ini baru akan didapatkan strategi yang tepat dalam melakukan kegiatan pemadaman, dari jumlah personil,perlatan,logistik hingga keputusan berapa lama kegaitan pemadaman ini bisa di selesaikan dari hasil size up ini..


wah banyak yang mau disampaiakan ..bersambung ya.

Comments

Popular posts from this blog

Materi Kuliah- Statistika

KORELASI DAN REGRESI Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton (1822-1911) Korelasi : Analisis statistika yang memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih perubahan kuantitatif sehingga salah satu perubahan dapat diramalkan dari perubahan lainnya. Regresi : mengukur keeratan HUBUNGAN LINEAR dari dua variabel (estimating line) Persamaan regresi :Persamaan matematika yang memungkinkan peramalan nilai suatu perubahan tak bebas (Dependent Variabel) dari nilai perubahan bebas ( Independent Variabel ) Nilai perubahan bebas ditulis pada sumbu X (sumbu horizontal) Nilai perubahan tak bebas ditulis pada sumbu Y (sumbu vertikal) Contoh: - Hubungan antara biaya promosi (X) dengan volume penjualan (Y) - Penggunaan pupuk (X) dengan hasil produksi padi (Y) Tujuan Analisis Korelasi 1.Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel 2.Bila sudah ada hubungan, untuk melihat besar kecilnya hubungan antar variabel 3.Untuk memperoleh kejelasan dan kepas

PENGELOLAAN OLI BEKAS

APA ITU OLI BEKAS ? Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 dinyatakan bahwa oli bekas dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) karena memiliki sifat beracun (toxic). Oli bekas adalah setiap oli yang: telah digunakan telah terkontaminasi oleh zat-zat pencemar (seperti: sisa hasil pembakaran, logam berat (tembaga, besi, aluminium,magnesium, nikel, larutan klorin, dll). PENGELOLAAN OLI BEKAS Karena bersifat B3, maka oli bekas harus dikelola sedemikian sehingga dampak negatifnya terhadap lingkungan (termasuk manusia) dapat diminimalkan. Hal ini dipertegas oleh Undang undang No. 32 tahun 2009, bahwa “Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya” Pengelolaan oli bekas adalah kegiatan yang meliputi: 1. Pengurangan tumpahan 2. Penyimpanan 3. Pengumpulan 4. Pemanfaatan 5. Pengangkutan 6. Pengolahan 7. Penimbunan Keempat kegiatan pertama yaitu pengurangan tumpahan, penyimpanan, pengu

SAFETY TALK-TABUNG ELPIJI

BAHAYAKAH  TABUNG GAS ELPIJI ? Dalam beberapa bulan ini terakhir ini banyak berita yang membahas mengenai kejadian kebakaran yang terjadi perumahan, dan lokasi industri  akibat tabung gas, sehingga banyak terjadi kerugian material mau pun  korban jiwa yang di sebabkan kebakaran tabung gas.Pada materi safety talk hari ini kita membahas bagaimana cara pencegahaan dan penanganan bahaya kebakaran. Tindakan pencegahaan Untuk tidakan pencegahaan kita bagi menjadi dua yaitu pada saat pembelian dan penggunaan Pembelian Pada saat pembelian tabung gas baru kita harus menerapkan 3T                 Teliti Segel Gas                 Timbang Ketepatan isinya                 Telpon Agen atau Contac Person Pertamina apabila ada keluhan